Hampir di setiap rumah kita akan melihat tanaman yang tumbuh sebagai penghias rumah. Warna-warni dengan bentuk daun yang unik apalagi terawat dan di tata pada wadah yang baik akan lebih indah. Ada pula tanaman peneduh yang berbuah maupun tidak menghasilkan buah yang ditempatkan di halaman rumah. Tak ada kata kebetulan atau tidak sengaja pohon itu tumbuh disana tetapi pohon itu tumbuh dan dibiarkan tumbuh dengan maksud dan tujuan pemilik lahan tersebut. Tamu dan orang sekitarnya bersama pemiliknya akan menikmati hasil dari pohon tersebut, minimal sebagai tempat berteduh di siang hari pada saat hari terik dan gerah. Pohon yang berbuah mendapat pujian apabila buah yang dihasilkannya manis dan lezat sedang buah yang asam akan menghasilkan kerutan wajah dan kertak gigi yang ngilu. "Dari buahnya kita mengenali pohonnya" begitu kiasan yang sering terdengar.
Dari pohon kita dapat mengamati suatu proses pertumbuhan yang sistematis meregenerasi kehidupan. Biji yang jatuh ke tanah akan berakar mengeluarkan batang tempat daun bertumbuh. Dedaunan ini menghasilkan dahan tempat bunga bermekaran, bunga inilah menjadi cikal bakal buah yang akan jatuh ke tanah sebagai generasi baru. Buah yang menjadi benih menyisakan rasa manis dan aromanya dapat mengundang seekor burung untuk menjadikan santapan pada hari itu. Setelah manisnya benih itu hilang, benih akan jatuh ke tanah lalu membusuk. Namun dari pembusukan itu, terbit kehidupan baru sesuai tempat dan waktu dimana dia bertumbuh dan berproses untuk melanjutkan kehidupan.
Proses sedemikian panjang dari suatu kehidupan menggenerasi juga berlaku pada manusia seperti kita. Menjadi bagian dari pertumbuhan hingga dewasa dan terushingga dapattmembuat keputusan sendiri untuk berumah tangga. Fase akhir perjalanan hidup seorang manusia dewasapun dimulai saat ia berketurunan. Benih yang menyisakan rasa manis dan aromatik merupakan masa yang sangat indah bagi mnusia sebelum akhirnya ia akan membusuk di dalam tanah. Seperti benih yang memiliki kesempatan menciptaan kehidupan baru, manusia memiliki hak dan tanggung jawab atas kehidupan baru yang dimilikinya. Tanggung jawab atas kelangsungan hidup selaku bagian yang tidak terpisahkan atas haknya menjadi tuntutan bagi kelangsungan hidup. Inipun termasuk perawatan dan pendidikan yang layak harus diberikan agar kahidupan yang baru memberi hasil yang baik dalam menyongsong kehidupan.
Apakah layak apabila penilaian atas suatu pohon baru yang hasilnya buruk adalah akibat benih yang buruk ataukah hasil yang buruk dari suatu pohon baru diakibatkan oleh tempat dimana ia bertumbuh
0 Komentar